Kunjungan Prof. Madya Dr. Ezarina Zakaria Ke FISIP Universitas Widyatama

BANDUNG – Suasana akademis di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Widyatama (UTama), Bandung, pada Jumat, 11 April 2025, terasa berbeda dengan adanya kunjungan istimewa. Prof. Madya Dr. Ezarina Zakaria dari Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), hadir untuk menjajaki potensi kolaborasi strategis. Fokus utama dari kunjungan Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria ke FISIP Universitas Widyatama ini adalah pengembangan kurikulum yang inovatif dan relevan dengan tuntutan masa depan, serta membuka peluang kerjasama internasional yang lebih luas bagi kedua institusi. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi yang produktif.

Menjajaki Kurikulum Transdisiplin dan “Future Ready”

Dalam sesi wawancara eksklusif, Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria memaparkan visi di balik kunjungannya. “Pertamanya, maksud dari kunjungan ini adalah untuk kolaborasi dari segi kurikulum,” ujar Prof. Ezarina. Beliau menekankan pentingnya melihat sejauh mana kurikulum yang ada dapat dikembangkan, tidak hanya terbatas pada satu bidang ilmu saja, melainkan mengarah pada pendekatan transdisiplin. Pendekatan ini memungkinkan berbagai disiplin ilmu untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam merancang riset dan kurikulum yang siap menghadapi tantangan masa depan, atau yang disebutnya sebagai “future ready curriculum“.

Lebih lanjut, Prof. Ezarina menjelaskan bahwa di era sekarang, mahasiswa tidak cukup hanya menguasai satu bidang keilmuan. “Karena kita bukan hanya perlu ada satu kurikulum saja, satu bidang saja sekarang. Dia perlu bergabung juga dengan beberapa bidang supaya mahasiswa kita lebih bagus,” tambahnya. Dengan kurikulum yang mengintegrasikan berbagai disiplin, diharapkan lulusan akan lebih kompeten dan siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Kunjungan Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria ke FISIP Universitas Widyatama ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan merancang ulang struktur kurikulum.

Peluang Internasionalisasi bagi Dosen dan Mahasiswa

Selain fokus pada pengembangan kurikulum, kunjungan Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria ke FISIP Universitas Widyatama ini juga bertujuan untuk membuka pintu kolaborasi dalam aspek lain. Salah satunya adalah penjajakan peluang bagi para dosen di FISIP Universitas Widyatama untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri, contohnya di Malaysia. “Kita juga coba untuk berbincang bagaimana dosen-dosen di sini boleh mendapat peluang S3 di luar, di Malaysia contohnya,” ungkap Prof. Ezarina. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya pengajar dan memperluas jaringan akademik internasional.

Tidak hanya itu, Prof. Ezarina juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman lintas disiplin (cross-discipline) yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Malaysia. Beliau melihat potensi besar dalam penelitian bersama yang melibatkan pengumpulan data dari kedua negara. “Penelitiannya nanti, data collection nanti, akan melibatkan mungkin dua negara dari sisi kolaborasi,” jelasnya. Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan riset yang lebih komprehensif dan berdampak luas. Di samping itu, kolaborasi juga diupayakan untuk program praktikum dan magang mahasiswa antar negara. “Praktikum pelajar kita, mahasiswa kita, juga mungkin praktikum antar negara diusahakan, magangnya juga antar negara,” tutur Prof. Ezarina. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman internasional yang berharga.

Menuju Kurikulum Holistik untuk Keberhasilan Mahasiswa

Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria meyakini bahwa serangkaian inisiatif kolaborasi ini akan mengarah pada terciptanya kurikulum yang lebih holistik. Kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pengembangan soft skills dan wawasan global. “Saya kira itu lebih future ready curriculum, lebih holistik, dan boleh memberi keberhasilan untuk pelajar atau mahasiswa kita yang akan datang,” tegasnya. Kunjungan Prof. Madya Dr. Ezarina  Zakaria ke FISIP Universitas Widyatama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan dan daya saing lulusan di kancah global.

Dampak dari penjajakan kerjasama ini diharapkan tidak hanya dirasakan oleh kedua institusi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu sosial dan humaniora di tingkat regional. Ke depan, FISIP Universitas Widyatama dan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UKM berpotensi menjadi motor penggerak inovasi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Sinergi ini membuka lembaran baru dalam upaya mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga adaptif dan memiliki perspektif global, siap menjawab tantangan masa depan dengan lebih percaya diri dan kompeten.